Minggu, 21 Februari 2010

Seperti biasa di Ahad ketiga ini, Nurul Iman diisi oleh Ustadz Dindin S dengan pembahasan Bulughul Maaram.
Ada kata-kata menarik (menurutku..) yang sebenernya sering didengar. Tapi ketika mendengarkannya kembali di pengajian kemarin, aku merasa ada desiran di lubuk hati ini. (mungkin aga2 lebay nih.. tapi emang iya sih..:):).
Kata-katanya begini, " Jika saat ini kita menasihati orang lain, maka akan ada suatu waktu nanti dimana kita yang akan di nasihati orang lain".
Mmmmhhh... Pikiran melayang dan mengembang dengan sendirinya.
(Kaya kue dikasih baking powder gitu lah... Hehehe:)
Realnya, memang sangat betul apa yang terjadi pada kehidupan kita dengan kalimat itu.
Artinya kan semua itu ada dua kebalikan yaa...
Refleksi ke kehidupan yang sekarang, mungkin karena musim hujan.. yaaaa contoh mudahnya sih ada hujan ada kemarau ( hehehe.. disambung-sambungin aja...), ada siang ada malam, ada pagi ada sore, ada baik ada buruk, ada suka ada duka, ada hitam ada putih, ada kaya ada miskin, adaaaaa.... semua yang ada dengan segala keterbalikannya....:)

Balik ke kata-kata yang tadi, didalamnya ada kata menasihati, dinasihati. Artinya ada pihak penasihat, ada pihak yang dinasihati... ( Ya iya... Kan ada dua, hehehe...).
Jujur, aku sering menasihati orang dan juga sering dinasihati orang:) Pastinya....Dulu waktu kecil, sering dinasihati orang tua. Dan sekarang sudah jadi orang tua, gantian aku yang menasihati putri cantikku:):)

Jadi terpikir nih, sebagai pihak yang pernah menasihati. Kira-kira nasihatku baik ga yah.. Kira-kira orang yang kunasihati merasa nasihatku baik ga yah... Kepada siapa saja ... Walahhh....
Jadi merasa beban moral nih...:) Kalau aku bisa menasihati orang, berarti diri ini pun harus mengamalkan nasihat yang keluar dari mulut ini. Jangan sampai terjadi nanti pada akhirnya orang yang balik ucap ke aku..,"Ahhh.. Dasar Omdo alias Omong doang... ". Waaa.... Tidak!!!.
Nantinya jadi takut timbul fitnah dan lain sebagainya.

Memang benar yaa.. Kita sebagai makhluk ALLAH yang kecil ini, makhluk ALLAH yang lemah ini, yang lalai, yang jauuuhhhh dari sempurna, yang masih banyak sekali khilaf dan dosa, harus benar-benar mawas diri. Harus pasang cermin besar di depan diri sendiri.
Kita harus memperbaiki diri ini dulu. Berbenah diri ke dalam dulu. Menjadi contoh dulu. Sehingga kita bisa menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Ya Allah, bimbing terus hati ini untuk selalu bisa menerima segala perintahMU dan menjauhi semua laranganMU. Karena itu adalah cermin Takwa kepadaMU.
Semoga semua saudaraku muslimin muslimat mukminin mukminat bisa menjalankan segala perintahMU YA ALLAH... Aamiin Yaa Rabbal A'lamiin...






Minggu, 07 Februari 2010

Harus memberi tempat tak terbatas untuk hati dan lautan luas tak berujung untuk pikiran sehingga sebagai hamba bisa memilah mana jalan yang terbaik yang sudah Allah SWT tunjukkan...:):):)